Ah~ hari apa ini? tanggal berapa?... aduh~ sepertinya hari ini adalah jadwal arisan keluarga... malas sekali! ini kan hari minggu.... seharusnya aku bisa lebih santai di rumah~
Tapi bagaimanapun juga, aku harus tetap menghadiri arisan itu~ agar keluarga besar tidak berpikiran buruk tentangku dan keluargaku, ya sudahlah~ aku terpaksa harus pergi... menjaga imej~
Setelah bangun tidur, aku mandi dan langsung menyiapkan sarapan pagi untuk ku, suamiku dan menyiapkan makanan bayi untuk anak semata wayang kami, sebut saja namanya Clara *nama samaran*
Setelah selesai sarapan dan menyuapi Clara, aku langsung bergegas untuk memandikan Clara... dan mendadani Clara setelah ia selesai mandi... baru setelah itu, aku juga bersiap2 “dandan” untuk pergi ke arisan keluarga... ah~ sibuknya menjadi ibu rumah tangga!
Umur Clara baru menginjak 3 tahun... anak seusia itu, memang sangat aktif, kadang lari ke sana, lari ke sini, main, jatuh dan menangis... tidak heran jika setelah dia lahir, hidupku yang awalnya datar2 saja... berubah menjadi sangat repot.. setiap hari, ada saja yang harus dikerjakan
Tapi aku tidak menyesal melahirkan Clara... yah~ aku senang, dan aku menikmati setiap waktu saat bersamanya,... terimakasih Tuhan~ Kau telah memberikanku malaikat kecil yang manis ^^
Oiya, jam berapa ini? wah... bisa-bisa, aku telat pergi ke arisan keluarga? aduh... aku segera menyiapkan barang2 ku dan barang2 Clara, iya... aku juga mengajak Clara ke rumah bibi Uni, tempat berlangsungnya arisan keluarga itu~~ kali ini, suamiku tidak ikut... karena dia ada pertemuan dengan rekan-rekan kerjanya
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya kami sampai di rumah bibi Uni... ehm mungkin ini kali ke 3... Clara kuajak ke rumah bibi Uni
Aku segera berkumpul dengan sanak-saudara, yang sudah ada di sana lebih dulu daripada aku... aku menyapa mereka, dan mengobrol-ngobrol ringan... sekedar basa-basi saja~~ sementara itu Clara duduk di pangkuanku
Belum lama acara dimulai, Clara sudah menangis-nangis bombay dan menjerit-jerit... ehm mungkin dia bosan berada di sini! itulah yang tidak kusukai... sebenarnya aku malas pergi ke acara semacam ini, apalagi aku kan punya anak kecil yang masih rewel
Aku berusaha untuk menenangkan Clara... tapi tangisan Clara malah menjadi jadi~
“Clara~ kamu kenapa nak? diam ya~ kalo Clara diam, nanti mama belikan mainan”
“Clara takut ma, Clara takut sama itu ma” sambil mengatakan itu, Clara menunjukkan jarinya ke arah langit-langit rumah~
Aku melihat arah yang ditunjuk Clara, tapi tidak ada apa-apa di sana... aku mulai curiga... jangan2 ada __---- ah~! aku tidak mau berpikiran yang tidak-tidak
Lalu aku pulang sebelum acara arisan itu selesai, karena Clara tidak mau benhenti menangis~
Tapi~~ kalo dipikir-pikir.... kejadian ini cukup aneh.... rasanya ini tidak hanya terjadi sekali saja... Clara sudah pernah pergi ke rumah bibi Uni, sekitar 3 kali... dan kalo diingat-ingat lagi, dia selalu saja menangis heboh saat berada di rumah itu,... saat menangis, matanya selalu melihat ke arah atas, ke arah langit-langit rumah
Padahal sebenarnya Clara bukan anak yang rewel... kalo diajak pergi, dia juga jarang menangis... tapi kenapa ya? pas di rumah bibi Uni, Clara selalu menangis dan histeris... ini aneh kan?
Suatu hari, saat aku dan Clara tidur-tiduran di kamar... aku iseng menanyakan hal itu pada Clara
“Clara~ kenapa sih, kalo di rumah bibi Uni Clara suka menangis??”
“ma~~ Clara kan takut sama mata merah ma?”
“mata merah siapa? Clara”
“itu ma... badannya besar, tubuhnya hitam, badannya tinggi sekali ma, giginya besar2 dan matanya merah.. Clara kan takut ma”... sambil mengatakannya, ekspresi wajah Clara kelihatan takut dan rasanya sebentar lagi dia akan menangis
Aku shock, mendengarkan penjelasan Clara~ aku percaya... dia mungkin bisa melihat yang seperti itu... lagipula anak kecil kan tidak pernah bohong
Aku pun berusaha menenangkan Clara yang tampaknya sebentar lagi akan menangis~
“Clara, tenang ya nak... yuk kita main yuk! kita main tebak-tebakan benda... nanti mama akan menunjuk benda2 di kamar ini, Clara tebak ya~ nama benda2 yang mama tunjuk.... Clara sebutin namanya apa”
Sebisa mungkin, aku berusaha menenangkan Clara agar dia tidak menangis
“Itu apa nak?” aku menunjuk ke arah jam dinding
“Itu jam ma!”
“Kalo yang itu, apa?”
“itu foto ma”~~ dan permainan sederharna itu terus berlangsung~ Clara pun melupakan rasa takutnya
------------////--------------
Tidak lama setelah itu, arisan keluaga diadakan lagi... masih bertempat di rumah bibi Uni~
Aku datang berdua lagi dengan Clara~ kali ini aku benar-benar merasa was was... bagaimana kalo Clara menangis lagi? bagaimana kalo Clara melihat makhluk aneh bermata merah? dan bagaimana kalo dia ketakutan?.... sepertinya, aku harus pulang sebelum acara ini selesai
Tapi sepertinya, kekhawatiranku tidak terjadi... saat acara berlangsung Clara tidak menangis... anehnya Clara malah tertawa cekikikan... padahal, tidak ada sesuatu yang lucu, saudara2 ku juga tidak sedang menggoda Clara... aneh kan?
“Clara, kok kamu tertawa... ? kenapa sayang? apa yang lucu?” aku bertanya pada Clara
“Itu ma.. si mata merah lucu! dia bikin Clara tertawa... dia gak jahat ma! Clara suka” saat Clara mengatakan itu, matanya melihat ke arah atap
Entahlah... apakah aku harus senang atau tidak mendengar hal itu~~ aku senang Clara tidak lagi menangis dan ketakutan... tapi di sisi lain, aku khawatir, kenapa anak ku bisa melihat hal semacam itu? dia kan masih kecil~ kasihan kan??
Tapi untuk saat ini, aku bersyukur... karena Clara tidak lagi ketakutan dengan sosok hitam bermata merah itu~ Clara malah dibuat tertawa cekikikan karenanya
Aku pikir... selama Clara tidak berada di rumah bibi Uni, mungkin semuanya bisa kembali normal... soalnya sosok mengerikan itu, kan hanya ada di rumah bibi Uni saja
-------///----------------
Pada suatu malam, seperti biasanya... aku menemani Clara tidur di kamar, tapi kelihatannya.. Clara tidak ingin cepat2 tidur malam ini... jadi aku mengajaknya untuk main!
“Clara, kita main yuk! kita main tebak-tebak benda ya!” aku sudah sering memainkan permainan ini, tapi tampaknya Clara tidak pernah bosan memainkan ini
“Itu apa, Clara?”
“Lemari”
“Kalo yang itu, sayang?”
“Itu meja ma!”
“Itu apa, Clara?”
"Itu, jam!"
“nah kalo itu~?”
"Itu foto nya mama, adek sama papa”
“Pinternya anak mama~ kalo yang itu apa sayang?”... aku menunjukkan jariku ke arah lampu yang menempel di atap
“ma... itu kan.... si mata merah ma!!! lihat ma! dia tertawa! hahahaha” Clara mulai tertawa cekikikan sendiri... seperti ada orang yang sedang menggodanya
Sementara itu, aku merasa shock.... artinya~~ si mata merah sudah pindah ke rumah ini??
Cerita ini ditulis berdasarkan Kisah Nyata!
Ditulis oleh : Brilian K
JANGAN COPAS TANPA CR dari Kagura Sohma Blog!
0 Response to "RED EYES"
Post a Comment